Seberapa sering pertanyaan tadi mengusik batin kita? Everybody have a dream! Terkait nimbrung hobi horologi. Bisa jadi beragam obsesi tergantung dari passion individual. Bisa mengacu merk tertentu. Kandungan falsafah nilai sang kala. Opsi gaya model maupun cermin pelampiasan jati diri. Berkiblat arus fluktuasi trend. Apresiasi terhadap seni artistik bidang horologi sekaligus kombinasi pengejawantahan tehnologi. Berlimpah muara sumber prediksi...., Kembali tema personalita. Saya-pun punya kulminasi obsesi. Sekalipun secara fakta finansial terlalu rumit untuk bisa diraih. Lebih-lebih dirunut naratif ala flowchart transfer logika. Yah! saya dipaksa pasrah, menyerah total... tunduk pada alur faktual-ist. Bisa undang benih apriori. Mutlak begitu!
Namun, akan bertolak belakang dengan aturan 2 sisi keping logam. Serasa saya diberi peluang antusiasme terselubung. Untuk tidak wajib merasa bersalah apalagi 'dosa'. Tetap optimal pelihara mimpi. Permak mind-set dalam bingkai mision-impossible. Rekayasa kinerja benak berpondasi yakin ala kadar-nya. Spirit in faith...., Jadi, anggap ini sebuah testimoni pribadi terhadap ikon horologi, meski belum termiliki. Relevansi dari slogan "Apa arti sebuah Nama?". Well, Saya mengagumi karya BLU seri Galaxy. Sebuah karya minimalis inspirasi singgasana gugus bintang. Miniatur dial ber-plat 3 piring cakram indikator pengganti jarum konvensional. Non numerik... total kelam bertabur multi bintik. Ritme acak negeri bintang! Gak saya silau... tapi cukup terpukau. Alamaaak.....,the pretty little Cosmos...
Namun, akan bertolak belakang dengan aturan 2 sisi keping logam. Serasa saya diberi peluang antusiasme terselubung. Untuk tidak wajib merasa bersalah apalagi 'dosa'. Tetap optimal pelihara mimpi. Permak mind-set dalam bingkai mision-impossible. Rekayasa kinerja benak berpondasi yakin ala kadar-nya. Spirit in faith...., Jadi, anggap ini sebuah testimoni pribadi terhadap ikon horologi, meski belum termiliki. Relevansi dari slogan "Apa arti sebuah Nama?". Well, Saya mengagumi karya BLU seri Galaxy. Sebuah karya minimalis inspirasi singgasana gugus bintang. Miniatur dial ber-plat 3 piring cakram indikator pengganti jarum konvensional. Non numerik... total kelam bertabur multi bintik. Ritme acak negeri bintang! Gak saya silau... tapi cukup terpukau. Alamaaak.....,the pretty little Cosmos...
Sejenak, teringat bait lirik dari sajak Inggris (English Nursery Rhyme) judul "the Stars"... lebih dikenal dengan "Twinkle-Twinkle Little Star". Karya Jane Taylor. Lansir pertama kali tahun 1806 perhelatan acara "Rhymes for The Nursery" di Inggris. Dan simak kalimat pembuka-nya...,
Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!
Up above the world so high,
Like a diamond in the sky!
Repeat:
*Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!*
How I wonder what you are!
Up above the world so high,
Like a diamond in the sky!
Repeat:
*Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!*
No comments:
Post a Comment