Makin banyak beredar Rolex palsu...fake maupun dengan istilah lebih halus replika, sedikit saya bikin penasaran. Saking banyaknya label istilah terlebih sebut KW1,KW2,dsb-nya. Belum lagi pernah terdengar Rolex-Itali.
Berikut satu item yg kepingin saya jadikan bahan studi kasus. Bertipe model Oyster Perpectual - Datejust, tipe female. Sekilas performa cukup mulus. sekalipun aura gold tone-nya kog rada kinclong. Khas Ring gold (mungkin jg electro gold-plate). Plat dial menggunakan bahan kulit kerang mutiara. Dengan kondisi mulusnya jd "kontras" dengan tulisan T-swiss made-T. Bahan radium yg mesti-nya konotasi "T" masih menggunakan Tritium. Material iluminator serap cahaya yg punya kandungan radio-aktif. Fakta-nya Tritium sdh mulai ditinggalkan oleh para pabrikan arloji sejak tahun 89-an. Berganti gunakan bahan organik, lebih ramah lingkungan, disebut Luminova. Bisa jadi ini "sisip" kejujuran produsen arloji replika....
Material Baja.. stainless pada body utama lumayan baik. Tanpa bahan polished...di krom warna kesan baja. atau kadang dibilang "steel back". Kesan kokohnya lumayan bagus dibanding paritas replika made in Hongkong. Biasa pake case back see thru glass...dan grafir ala kadarnya tampak keliatan pada kipas penggerak rotor movement. Kadang bingung identifikasi mesin caliber-nya tanpa inisial pasti.
while, intip dalam. mesin "RR" ini masih menggunakan generik ETA-caliber 2698. sekedar ala kadar grafir sederhana logo tiara Rolex. Diameter movement terbilang mungil. Sisi kurang lain-nya, bagian rantai (model jubilee) bagian dalam yg berwana gold beberapa bagian tampak terkelupas. Rontok mungkin akibat penetrasi asam keringat.
kategori serial lowER-end...mungkin saja. Setidaknya memberi pencerahan. Beberapa alasan kenapa oknum hobbiest arloji banyak menghindari jam-2 swiss. Hanya fanatik memilih yg status in-house. Jelasnya, ROLEX Original termasuk jajaran level itu.
Adapun replika ini tercipta, konon sekedar penuhi hasrat sebagian kalangan pecinta merk terkait...tapi gak mampu dana talang. Alias saku cekak. Toh animo bisa berangkat dari berbagai aspek pencetus. Ingin gaya... ingin tampil beda... upaya dongkrak prestise dengan ikonik terpasang pergelangan. Performa laksana raja... tapi dengan sandang "MAHKOTA" palsu. Philosofi logo "crown" ala Rolex.
Alhasil jangan salahin klo dicibir, sebab ktahuan gak pake asli-nya. Terlontar damprat "Fake you... f--k you... ups!!!!"
Not for SALE.... asking price....asking pride!
Berikut satu item yg kepingin saya jadikan bahan studi kasus. Bertipe model Oyster Perpectual - Datejust, tipe female. Sekilas performa cukup mulus. sekalipun aura gold tone-nya kog rada kinclong. Khas Ring gold (mungkin jg electro gold-plate). Plat dial menggunakan bahan kulit kerang mutiara. Dengan kondisi mulusnya jd "kontras" dengan tulisan T-swiss made-T. Bahan radium yg mesti-nya konotasi "T" masih menggunakan Tritium. Material iluminator serap cahaya yg punya kandungan radio-aktif. Fakta-nya Tritium sdh mulai ditinggalkan oleh para pabrikan arloji sejak tahun 89-an. Berganti gunakan bahan organik, lebih ramah lingkungan, disebut Luminova. Bisa jadi ini "sisip" kejujuran produsen arloji replika....
Material Baja.. stainless pada body utama lumayan baik. Tanpa bahan polished...di krom warna kesan baja. atau kadang dibilang "steel back". Kesan kokohnya lumayan bagus dibanding paritas replika made in Hongkong. Biasa pake case back see thru glass...dan grafir ala kadarnya tampak keliatan pada kipas penggerak rotor movement. Kadang bingung identifikasi mesin caliber-nya tanpa inisial pasti.
while, intip dalam. mesin "RR" ini masih menggunakan generik ETA-caliber 2698. sekedar ala kadar grafir sederhana logo tiara Rolex. Diameter movement terbilang mungil. Sisi kurang lain-nya, bagian rantai (model jubilee) bagian dalam yg berwana gold beberapa bagian tampak terkelupas. Rontok mungkin akibat penetrasi asam keringat.
kategori serial lowER-end...mungkin saja. Setidaknya memberi pencerahan. Beberapa alasan kenapa oknum hobbiest arloji banyak menghindari jam-2 swiss. Hanya fanatik memilih yg status in-house. Jelasnya, ROLEX Original termasuk jajaran level itu.
Adapun replika ini tercipta, konon sekedar penuhi hasrat sebagian kalangan pecinta merk terkait...tapi gak mampu dana talang. Alias saku cekak. Toh animo bisa berangkat dari berbagai aspek pencetus. Ingin gaya... ingin tampil beda... upaya dongkrak prestise dengan ikonik terpasang pergelangan. Performa laksana raja... tapi dengan sandang "MAHKOTA" palsu. Philosofi logo "crown" ala Rolex.
Alhasil jangan salahin klo dicibir, sebab ktahuan gak pake asli-nya. Terlontar damprat "Fake you... f--k you... ups!!!!"
Not for SALE.... asking price....asking pride!
No comments:
Post a Comment