Wednesday, November 20, 2019

aksi snorkling di gili Tangkong (episode#59)



Kegiatan perairan adalah awal biang saya mengenal arloji tipe water resist yang dipake demi kepentingan penyelaman. Yang paling ingat, masa 90-an ketika merebak wabah Swatch. Warna-warni eye catching. Dipake hampir oleh generasi masa itu. Padahal, sejarahnya konon akibat ke-khawatiran
dari produsen arloji Swiss yang was-was oleh pesaing ketatnya, Jepang. Sehingga secara asosiasi brand, dirilislah Swatch. tipe low-end yang diharap bisa tetap eksis mempertahankan para pecinta arloji seluruh dunia sebagai target beli. Sesuai animo tentu saja. 
Di kalangan olahraga air, khusus diving. Masa itu tipe seiko diver, yang rata" didominasi oleh varian SKX. Secara dikenal bandel. tough dan handal. Cuma kalah model...selalu bergaya sama. Gitu-gitu saja...tanpa varian aksen atawa warna. Dan celah ini yang sepertinya dimanfaatkan oleh Swatch company. Menyasar kawula muda...generasi jaman now "edisi" saat itu, tentu saja. Berhasil!!!!
Bagi kami penggiat aktivis diving sektor pariwisata, (di Lombok) ya tentu mengalami fase itu.Tamu luar berdatangan saat Lombok masuk jaman ke-emas-an, naik daun setelah konotasi dominan Bali Minded. Kami lebih paham aneka aksen trend arloji karena faktor infiltrasi tamu luar yang memakainya. (meski saat itu  internet masih tahap awal" di negri kita) Sebagian arloji dihibahkan pada guide jika terkesan puas dengan mutu layanan selama guiding. Bertahan gak lama...sebab pariwisata lombok punya masa singkat high season, dan low season rentang panjang. Maksudnya, arloji pemberian tamu itu gak lama bertahan dipemilik baru-nya...gitu musim sepi kunjungan, akan terbentur faktor keuangan. Akhirnya di jual..., dan saya-pun banyak dapet pasokan dari jalur itu. Pake sementara waktu dan pada saat tertentu jika ada peminat dan berani bayar lebih layak, akan dilepas juga.

Lucunya, fenomena arloji Seiko Diver seperti redup dikalangan tamu eropa, masa" itu. Klo ada rekan guide pake..seolah dicibir. Gak up to date, dengan perkembangan jaman. Padahal itu murni soal persaingan bisnis. Alhasil seolah gak heran jika seiko diver di deskritkan sebagai arloji-nya pak boatman. Kelak dalam kurun tahun" berikutnya.berkat kemudahan Tehnologi Informasi via penetrasi global laju internet. Semua situasi jadi mulai terbolak-balik. Seiko diver jadul/vintage mulai diburu kalangan hobbiest. Harga menjadi naik...terlebih ada jeda kosong dari pihak seiko untuk belum ambil kebijakan produk redition. Seperti contoh varian Seiko turtle atau seiko cushion shape, kaliber 6105 yang naik daun sebab faktor minim/rare. Beda saat masuki kurun 2010-an keatas..... saat Seiko akhirnya mulai rilis re-edition beberapa model seiko divernya. Terkait animo penggemar yang mulai mewabah.

Inti dari kisah diatas, adalah, blog ini "wisma-antik" terlahir sebagai akibat memanfaatkan momentum itu semua. Berniaga..via online, sekaligus untuk mengasah diri jadi pembelajar di sektor internet, e-commerce via lapak blog. Dimana kami-pun nimbrung dengan sesama pelapak dan penggemar arloji di naungan komunitas "Kronometrofilia".
Salam bagi semua.  


blup..blup..blup....,
video ini sekedar format tayang dari hasil ramu sisa visual yang "dibuang sayang" daripada ngendap di memory card. Bahkan lebih eman lagi klo nguap bgitu saja dari memori otak. Mending di kemas dalam pesan berantai sesuai kalayak yang mungkin membutuhkan. Dalam hal evaluasi kegiatan program terkait, yaitu para peserta diklat. Bahwa ada beberapa poin yang sempat tidak tersampaikan selama pendampingan. Kiranya, media ini bisa menjadi wadah komunikasi dan silaturahmi virtual. Salam kedalaman samudra.

No comments:

Post a Comment